16 April 2025
Gen Z bukanlah kelompok yang monolit. Merangkul keberagaman adalah salah satu ciri khas utama generasi ini. Meskipun demikian, ada beberapa tema umum yang sangat diterima oleh mereka yang beragam dan dinamis. Tema-tema ini dapat disampaikan melalui berbagai cara. Berikut adalah hal-hal yang perlu kamu ketahui untuk membuat konten organik yang dapat menjangkau dan terhubung dengan Gen Z.
Gen Z adalah generasi yang lahir di tengah kemajuan internet, media sosial, dan smartphone. Mereka terbiasa dengan akses mudah ke informasi dan hiburan, serta telah menjadikan Google sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Sebagai masyarakat digital asli, mengenali karakteristik ini sangat penting untuk menjangkau mereka secara efektif. Jadi, ingat itu supaya bisa menjangkau audiens ini secara efektif.
Temui Mereka di Tempat Mereka Berada
Sebagian besar waktu Gen Z dihabiskan secara online, terutama melalui ponsel. Mengakses internet melalui aplikasi dan perangkat seluler lebih populer daripada menggunakan komputer dan situs desktop. Oleh karena itu, penting untuk menciptakan konten yang tidak hanya muncul di platform yang sering mereka kunjungi, tetapi juga dioptimalkan khusus untuk perangkat dan media sosial.
Gunakan Format Sosial yang Menarik
Konten yang menggunakan bahasa visual yang akrab bagi Gen Z akan lebih efektif. Pilih format seperti video vertikal dan pendek, meme atau GIF, serta carousel gambar atau slideshow untuk meniru gaya yang mereka sukai.
Optimalkan untuk Pencarian
Bagi Gen Z, pencarian online untuk segala hal, mulai dari pertanyaan sehari-hari hingga ulasan produk, sudah menjadi kebiasaan. Mereka semakin sering menggunakan Pinterest sebagai mesin pencari dan cenderung lebih aktif mencari informasi dibandingkan generasi lainnya.1 Pertimbangkan apa yang mungkin dicari oleh audiensmu, lalu optimalkan judul, deskripsi, kata kunci, serta gambar atau video untuk memastikan kontenmu mudah ditemukan.
Manfaatkan gaya dan topik favorit Gen Z untuk membuat konten yang relevan.
Bersifat pribadi
Tumbuh di dunia yang digerakkan oleh algoritma, Gen Z terbiasa dengan konten yang disesuaikan untuk mereka. Konten yang terasa tidak pada tempatnya atau dipaksakan akan terlihat menonjol (bukan dalam arti yang bagus). Buat konten yang menargetkan audiens spesifik sehingga saat menjangkau orang yang tepat, konten itu terasa cocok di feed mereka.
Sedang tren
Meskipun Gen Z menghargai individualisme, mereka tidak asing dengan tren dan dengan mudah mengikuti perkembangan terkini serta menerimanya dengan cara yang unik. Coba ikuti tren yang cocok untukmu atau merekmu.
Lo-fi
Konten yang “terlalu dibuat” bisa dianggap tidak jujur (atau “berlebihan”) bagi Gen Z. Meskipun dibesarkan secara online, mereka rindu dengan lingkungan online yang terasa nyata, dan sangat terbuka dengan visual lo-fi yang apa adanya, menampilkan keriuhan, gerakan, dan karya buatan sendiri.
Bermakna dan autentik
Gen Z tidak hanya memiliki tujuan dan nilai-nilai yang kuat, mereka juga memiliki detektor BS yang kuat dan tidak takut untuk menggunakannya. Mereka ingin tahu bahwa mereka selaras dengan merek dan orang yang mereka ikuti, jadi tampilkan nilai-nilai yang kamu anut agar menjadi nilai tambah yang besar, tetapi hanya berlaku jika itu tulus dan terbuka. Pilihlah konten yang secara tulus mengekspresikan nilai merek apabila ada kecocokan.
Inklusif dan beragam
Generasi ini adalah kelompok individu yang luas, mencakup usia remaja awal hingga akhir dua puluhan dengan latar belakang, penampilan, kemampuan, dan identitas yang sangat bervariasi. (Lihat: pengantar ‘Gen Z bukanlah kelompok yang monolit’). Mereka secara aktif ingin melihat dan mendengar dari berbagai perspektif yang mewakili mereka dan orang-orang di sekitar mereka. Merangkul keberagaman dalam segala bentuk dapat membantu kontenmu tidak hanya menjangkau tetapi juga bergaung dengan audiens Gen Z.
Gen Z adalah audiens yang paling aktif dan paling cepat berkembang di Pinterest. Bangun atau kembangkan akunmu di Pinterest untuk mulai menjangkau mereka sekarang.